Banyak calon mahasiswa dan orang tua yang mungkin merasa khawatir dengan besaran uang kuliah di perguruan tinggi. Namun, data terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengungkap fakta menarik: rata-rata uang kuliah di Indonesia ternyata tergolong cukup ramah kantong jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Informasi ini tentu menjadi angin segar bagi mereka yang sedang merencanakan studi di jenjang pendidikan tinggi.
Menurut pernyataan resmi Kemendikbud Ristek yang dirilis pada tanggal 8 Maret 2024, rata-rata uang kuliah yang dibayarkan per mahasiswa per tahun di Indonesia berada pada kisaran 2.000 dolar Amerika Serikat, atau setara dengan sekitar Rp 28 juta. Angka ini secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya pendidikan tinggi di beberapa negara tetangga dan juga negara-negara maju. Sebagai perbandingan, di India, biaya kuliah bisa mencapai 5.000 dolar Amerika Serikat. Sementara itu, di Malaysia, rata-ratanya sekitar 7.000 dolar Amerika Serikat. Perbedaan ini semakin mencolok jika melihat negara-negara seperti Jepang (sekitar 8.000 dolar AS), Hong Kong (sekitar 12.000 dolar AS), atau bahkan Australia yang mencapai 20.000 dolar AS per tahun. Data ini menempatkan Indonesia pada posisi yang cukup kompetitif dari segi biaya.
Prof. Nizam, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada saat itu, menjelaskan bahwa tingginya biaya pendidikan di luar negeri sebagian besar disebabkan oleh investasi besar pada fasilitas dan infrastruktur yang canggih. Pendidikan tinggi memang membutuhkan sarana prasarana yang memadai untuk mempersiapkan lulusan berkualitas yang siap bersaing di dunia kerja. Meskipun dengan rata-rata uang kuliah yang relatif lebih rendah, pemerintah Indonesia terus berupaya keras untuk memastikan standar kualitas pendidikan tetap terjaga dan relevan dengan kebutuhan industri.
Selain biaya yang kompetitif, pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung akses pendidikan melalui berbagai program bantuan finansial. Skema seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, beasiswa afirmasi, dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) terus digulirkan setiap tahun. Program-program ini dirancang untuk meringankan beban finansial mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi, memastikan bahwa setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa terbebani oleh masalah biaya. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia tidak hanya menawarkan biaya yang ramah kantong tetapi juga semakin inklusif.